Kepemimpinan Etis dan Keberagaman
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
"Kepemimpinan dan Manajerial Pendidikan Islam 2"
Dosen Pengampu :
Addin Arsyadana M.Pd.I
Disusun oleh :
Kelompok 9
Nila Ayu Rizmaningtyas (932400318)
Ainnun Rachmawati (932403718)
Achmad As’Ari (932412118)
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2020
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun memanjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas Rahmat-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kepemimpinan Etis dan Keragaman”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kepemimpinan dan Manajerial Pendidikan Islam 2 IAIN Kediri. Dalam penulisan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penyusun miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penyusunan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
- Bapak Addin Arsyadana M.Pd.I yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
- Teman-teman yang sudah membantu dalam mengerjakan tugas makalah ini.
- Semua rekan-rekan di Kelas A Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah.
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Kediri, 14 April 2020
TIM PENYUSUN
Daftar Pustaka
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan masalah 1
Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
Kepemimpinan Etis 2
Keragaman Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi 6
Keragaman Kepemimpinan dalam Organisasi 7
BAB III PENUTUP 10
Kesimpulan 10
Saran 10
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial di mana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Ciri pemimpin etis dengan etika tinggi adalah bertanggung jawab, serius, dan akomodatif. Kepimimpinan etis mengandung dua dimensi penting yaitu, manajer bermoral dan pribadi bermoral.
Keragaman konsep kepemimpinan dalam suatu organisasi disini maksudnya yaitu mengintegrasikan atau pembaruan konsep-konsep kepemimpinan yang sangat beragam berkaitan dengan interaksi dan kerjasama dalam mencapai tujuan pada suatu organisasi. Keragaman konsep kepemimpinan dalam organisasi melalui pendekatan konsep kepemimpinan secara konvensional, terdapat tiga macam pendekatan terhadap telaah kepemimpinan yaitu antara lain pendekatan sifat-sifat, perilaku,dan situsional.
B. Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan Kepemimpinan Etis ?
- Bagaimana Keragaman Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi ?
- Bagaimana Keragaman Kepemimpinan dalam Organisasi ?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui Kepemimpinan Etis
- Untuk mengetahui Keragaman Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi
- Untuk mengetahui Keragaman Kepemimpinan dalam Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepemimpinan Etis
1. Pengertian Kepemimpinan Etis
Kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial di mana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Pengertian atau definisi mengenai kepemimpian hingga kini telah banyak dikemukakan, di antaranya sebagai berikut :
Kepemimpinan merupakan perilaku individu yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk mencapai sasaran bersama,
Kepemimpinan merupakan pemberian pengaruh tambahan yang melebihi dan berada di atas kebutuhan mekanis dalam mengarahkan organisasi secara rutin,
Kepemimpinan adalah proses memobilisasi sumber daya institusional, politis,psikologis, serta sumber daya lainnya untuk memotivasi bawahan,
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok secaraterorganisir untuk mencapai tujuan,
Kepemimpinan merupakan proses pemberian arahan yang berarti kepadakelompok untuk mencapai tujuan,
Kepemimpinan adalah proeses mengartikulasikan visi, mewujudkan nilai, danmenciptakan lingkungan untuk mencapai tujuan,
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi. memotivasi, dan membuat bawahan mampu memberikan kontribusinya untuk mendukung efektivitas dan keberhasilan organisasi.
Mencermati beberapa definisi atau pengertian kepemimpinan yang telah disampaikan, tampak bahwa kepemimpinan secara tidak sebatas penggunaan kekuasaan dan menjalankan wewenang; pada tingkat individu kepemimpinan melibatkan pemberian nasihat, bimbingan, inspirasi, dan motivasi; sedangkan pada tingkat organisasi kepemimpinan berhubungan dengan penentuan visi dan misi organiasi, perencanaan, pelaksanaan aktivitas dan pengendalin dan evaluasi terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan bawahan; membangun tim menciptakan kesatuan, dan menyelesaikan perselisihan di tingkat kelompok; membangun budaya dan menciptakan perubahan di tingkat organisasi.
Kepemimpinan memiliki dampak yang besar dan strategisi terhadap kelangsungan hidup organisasi, serta aktivitas dari bawahan yang dipimpinnya. Oleh karena memiliki dampaknya yang besar dan strategis tersebut maka lahirlah pemikiran tentang aspek etis dari suatu kepemimpinan.
Menurut Kouzes dan Posner, konsep atau pemikiran tentang kepemimpinan etis (ethical leadership) timbul karena menurunnya kepercayaan pubik kepada para pemimpin. baik dalam organisasi bisnis maupun organisasi politik. Pemimpin memiliki tanggung jawab etis untuk memperlakukan bawahan dengan penuh rasa hormat. sebagai manusia dengan identitas yang unik. Menurut Burns, peran dan fungsi utama pemimpin adalah meningkatkan kesadaran mengenai masalah etis dan membantu bawahan atau orang lain menyelesaikan nilai-nilai yang bertentangan. Kepemimpinan merupakan sebuah proses di mana pemimpin dan pengikut saling menjunjung tinggi moralitas dan motivasi. Pemimpin berusaha meningkatkan kesadaran bawahannya dengan menekankan idealisme dan nilai moral serta kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan kedamaian. Bawahan diarahkan untuk menjadi orang yang lebih baik.
Menurut Heifetz, peran utama pemimpin adalah membantu para pengikut menghadapi konflik dan menemukan cara-cara yang produktif untuk menghadapinya. Pemimpin harus melibatkan orang lain dalam menghadapi tantangan, memiliki perspektif perubahan, dan mampu menemukan cara-cara baru untuk bekerja bersama secara efektif. Pemimpin mempengaruhi individu, memobilisasi upaya kolektif untuk mencapai kinerja yang tinggi. Kepemimpinan etis melibatkan penggunaan otoritas untuk membantu pengikut mengatasi nilai yang bertentangan yang muncul dalam lingkungan kerja, serta budaya masyarakat yang berubah secara cepat.
Menurut Greenleaf, kepemimpinan etis merupakan kepemimpinan yang esensinya adalah pelayanan (servant leadership). Pelayananan kepada bawahan merupakan tanggung jawab utama pemimpin. Pelayanan yang dimaksud meliputi pengasuhan, mempertahan dan memberikan kewenangan kepada bawahan. Pemimpin harus membantu bawahan agar menjadi iebih baik, lebih bijaksana dan lebih bersedia untuk menerima tanggung jawab. Pemimpin harus mampu melayani kebutuhan bawahan.
Dalam kepemimpinan etis terdapat dua aspek penting. yaitu sebagai berikut :
Mempromosikan sebuah Iklim yang Etis: menetapkan sebuah contoh perilaku etis? dalam tindakan Anda sendiri; memfasilitasi perkembangan dan penyebaran peraturan perilaku etis; memulai diskusi dengan pengikut atau kolega mengenai etika dan integiitas; Mengakui dan memberikan penghargaan perilaku etis oleh orang lain; Mengambil risiko pribadi untuk memberi saran solusi moral terhadap masalah; Membantu orang lain menemukan solusi yang adil dan etis terhadap konflik; Memulai peiayanan yang mendukung (misalnya, saluran telepon etika, kelompok pemberi saran secara online).
Menentang Praktik yang Tidak Etis: menolak berbagi manfaat yang diberikan oleh aktivitas yang tidak etis; menolak menerima penugasan yang melibatkan aktivitas yang tidak etis; berusaha melarang tindakan yang tidak etis yang dilakukan orang lain; berbicara secara publik terhadap kebijakan tidak etis atau tidak adil dalam organisasi; menentang keputusan yang tidak etis dan berusaha untuk membalikkannya; memberi tahu pihak berwenang yang tepat mengenai produk yang berbahaya atau praktik yang berbahaya; dan memberikan bantuan bagi orang lain yang menentang keputusan atau praktik yang tidak etis.
Ciri pemimpin etis dengan etika tinggi adalah bertanggung jawab, serius, dan akomodatif. Kepimimpinan etis mengandung dua dimensi penting yaitu, manajer bermoral dan pribadi bermoral. Manajer bermoral mengacu pada sejauh mana seorang pemimpin menetapkan standar moral dan menggunakan penghargaan dan peneliti untuk memastikan bahwa standar moral diikuti. Pribadi bermoral mengacu pada sejauh mana seorang pemimpin menunjukkan perilaku yang selayaknya di tempat kerja seperti kejujuran, kepercayaan, dan kepedulian kepada orang lain.
Pemimpin etis dipandang bertanggung jawab untuk mengilhami nilai-nilai moral dan standar etika di antara pengikut mereka dan berperan sebagai panutan yang mempromosikan perilaku etis dan moral yang baik dengan mendorong hubungan organisasi dan karyawan yang pada gilirannya mengarahkan pengikut mereka untuk terikat secara emosional dengan organisasi mereka.
2. Indikator Kepemimpinan Etis
Kepemimpinan etis didefiniskan sebagai demonstrasi secara normatif melakukan perilaku melalui tindakan pribadi dan hubungan interpersonal. Selain definisi ini, kepemimpinan etis juga didefinisikan sebagai promosi perilaku tersebut ke pengikut melalui komunikasi dua arah, penguatan, dan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa indikator kepemimpinan etis adalah sebagai berikut:
a. Melakukan kehidupan pribadi dengan cara yang etis
b. Mendefinisikan kesuksesan tidak hanya dengan hasil tetapi juga proses
c. Mendengarkan apa yang karyawan katakan
d. Mendisiplinkan karyawan yang melanggar standar etika
e. Membuat keputusan yang adil dan seimbang
f. Menetapkan contoh bagaimana melakukan hal-hal dengan cara yang benar dalam hal etika
b. Mendefinisikan kesuksesan tidak hanya dengan hasil tetapi juga proses
c. Mendengarkan apa yang karyawan katakan
d. Mendisiplinkan karyawan yang melanggar standar etika
e. Membuat keputusan yang adil dan seimbang
f. Menetapkan contoh bagaimana melakukan hal-hal dengan cara yang benar dalam hal etika
3. Pengaruh Kepemimpinan Etis
Pengaruh kepemimpinan etis merupakan esensi dari kepemimpinan, dan para pemimpin yang berkuasa dapat memiliki kuasa yang cukup besar pada kehidupan para pengikut dan nasib organisasi. Betapa tidak, potensi penyalahgunaan kekuasaan yang besar sekali adalah salah satu alasan begitu banyak orang yang tertarik pada aspek etis kepemimpinan. Satu alasan adalah kepercayaan publik yang menurun kepada para pemimpin bisnis dan politik, yang diperburuk dengan skandal berulang yang dipublikasikan. Oleh karenanya, prinsip menghargai, melayani, adil, kejujuran serta sifat yang membangun komunitas adalah beberapa faktor yang perlu di miliki oleh serang pemimpin. Karna kepemimpinan etis merupakan faktor yang paling penting bagi perusahaan, maka nilai-nilai etis dan budaya organisasi perlu di jaga secara baik oleh seorang pemimpin. Kemudian daripada itu sala satu faktor yang penting dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah budaya organisasi.
Kepemimpinan etis dalam sebuah perusahaan merupakan suatu cara yang efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kepemimpinan etis berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan, artinya bahwa dengan meningkatnya kepemimpinan etis maka kinerja karyawan juga ikut meningkat. Seluruh indikator yang terdapat didalamnya adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Disamping kepemimpinan etis, faktor lain yang juga menentukan kinerja karyawan adalah budaya organisasi, yang berarti proses manajemen perusahaan yang baik, strategi pemipin untuk menjalankan perusahaan dengan baik, tujuan organisasi dan pemimpin harus baik, mencintai jabatan saat ini perlu diperhatikan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
B. Keragaman Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi
Keragaman kepemimpinan berkembang sangat pesat seiring dengan berubahnya suatu organisasi. Keragaman konsep kepemimpinan dalam suatu organisasi disini maksudnya yaitu mengintegrasikan atau pembaruan konsep-konsep kepemimpinan yang sangat beragam berkaitan dengan interaksi dan kerjasama dalam mencapai tujuan pada suatu organisasi. Kepemimpinan merupakan salah satu elemen kunci sebagai lokomotif dalam mencapai tujuan organisasi.
Apabila kita telusuri peranan pemimpin yang berkaitan dalam suatu organisasi yaitu mengarahkan kerja yang strategis untuk mencapai tujuan organisasi, baik program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Kepemimpinan tentu saja sangat erat hubungannya dengan individu, situasi, dan iklim yang berada dalam suatu organisasi. Kepemimpinan yang efektif dalam suatu organisasi diantaranya dapat berupa dorongan, membangun, memberi bimbingan, nasehat, pelindung, teladan dan pengaruh terhadap individu maupun kelompok yang berada dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Penyebab lahirnya kepemimpinan sangat beragam, seperti membentuk diri sendiri yang disebut dengan ‘‘self made man’’ yaitu kepemimpinan yang muncul karena kemampuan pada saat-saat yang penting atau situasi tertentu, dipilih oleh pengikut-pengikutnya, ditunjuk dari atas atau diangkat. Dengan kata lain, ‘‘headership’’ ditunjuk oleh ‘‘Board of Direction’’ untuk memimpin perusahaan atau diangkat oleh Dewan Komisaris.
C. Keragaman Kepemimpinan dalam Organisasi
Keragaman konsep kepemimpinan dalam organisasi melalui pendekatan konsep kepemimpinan secara konvensional, terdapat tiga macam pendekatan terhadap telaah kepemimpinan yaitu antara lain pendekatan sifat-sifat, perilaku,dan situsional.
Pendekatan Sifat Kepemimpinan
Thomas Carlyle mengemukakan ‘‘teori yang besar’’ tentang kepemimpinan, menetapkan bahwa kemajuan dunia adalah buah hasil karya dari orang-orang besar. Untuk mengidentifikasikan pemimpin-pemimpin potensial dan kepemimpinan yang efektif harus punya sifat-sifat sebagai berikut:
Sifat-sifat fisik: kuat, sehat, menarik, vitalis.
Sifat-sifat kepribadian: ambisi, percaya diri, jujur, berinisiatif, cepat tanggap, tenang, mampu berimajinasi.
Sifat-sifat pribadi: kemampuan verbal, bijaksana, adil, cerdas, rajin, berprestasi, bertanggung jawab.
Sifat-sifat sosial: simpati, sabar, tenggang rasa, dapat dipercaya, berpartisipasi, punya posisi resmi.
Konsep lain yaitu Keith Davis mengetengahkan empat sifat utama pemimpin yang dapat membantu sukses kepribadiannya di dalam organisasi yaitu:
Kecerdasan
Kedewasaan
Keluasan hubungan sosial
Sikap-sikap hubungan manusiawi
Pendekatan Perilaku (Gaya dan Tipe-Tipe Kepemimpinan)
Pemimpin menggunakan kekuasaanya, ada tiga tipe dasar, yaitu authocratic, democratic atau participative, dan free rein atau laissez faire.
Gaya kepemimpinan otoriter (autocratic)
Pemimpin yang bertipe demikian dipandang sebagai orang yang memberikan perintah dan mengharapkan pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif. Dengan segala kemampuannya, ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan jalan memberikan hukuman tertentu bagi yang berbuat negatif.
Gaya kepemimpinan demokratis (Democratic)
Pemimpin yang bertipe demikian mengadakan konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan/dikendaki oleh pimpinan, serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.
Gaya kepemimpinan bebas (Laissez - Faire)
Pemimpin hanya berpartisipasi minimum, para bawahannya menentukan sendiri tujuan yang akan dicapai dan menyelesaikan sendiri masalahnya.
Pendekatan Situsional
Pendekatan situsional atau “Contingency’’ adalah model kepemimpinan yang mendeskripsikan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi-situasi organisasional tertentu. Pendekatan ini menjelaskan para pemimpin perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sebagai respon terhadap berbagai karakter dari orang-orang yang menjadi bawahannya, seperti: harapan kerja, pengalaman, keahlian dan kesanggupan dalam menerima tanggung jawab.
Berdasarkan situsional, kepemimpinan terbagi dalam 4 model kepemimpinan yaitu:
Hight task and low relationship
Pemimpin yang berorientasi pada pekerjaan yang lebih tinggi dibutuhkan, kadangkala kecenderungan sedikit otoriter, karena pada situasi seperti ini pekerjaan lebih penting untuk dikerjakan dari pada membangun relasi dengan orang-orang.
Hight task and hight relationship
Pemimpin dalam situasi ini berhadapan dengan tim kerja yang baik sehingga mereka tidak perlu diarah secara ekstra untuk bekerja bahkan mungkin saja kepemimpinan yang bersifat laissez-faire sekalipun masih memungkinkan organisasi ini dapat berjalan karena organisasi memiliki orang-orang yang secara tim kerja baik, sekalipun memiliki untuk berprestasi dalam pekerjaan yang lebih tinggi.
Hight Relationship and Low Task
Pemimpin dalam menghadapi situasi ini perlu untuk memberikan dukungan kepada pekerja untuk melakukan apa yang terbaik dari pekerjaan mereka melalui pemberian motivasi akan pentingnya peningkatan prestasi.
Low Relationship and Low Task
Pemimpin perlu bekerja keras untuk memotivasi para pekerja sekaligus memberikan panduan mengenai apa yang seharusnya mereka lakukan. Laissez-faire manajemen style bisa berbahaya untuk dilakukan di situasi ini karena akan menyebabkan organisasi tidak berjalan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial di mana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Ciri pemimpin etis dengan etika tinggi adalah bertanggung jawab, serius, dan akomodatif. Kepimimpinan etis mengandung dua dimensi penting yaitu, manajer bermoral dan pribadi bermoral. kepemimpinan etis juga didefinisikan sebagai promosi perilaku tersebut ke pengikut melalui komunikasi dua arah, penguatan, dan pengambilan keputusan.
Keragaman konsep kepemimpinan dalam suatu organisasi disini maksudnya yaitu mengintegrasikan atau pembaruan konsep-konsep kepemimpinan yang sangat beragam berkaitan dengan interaksi dan kerjasama dalam mencapai tujuan pada suatu organisasi. Keragaman konsep kepemimpinan dalam organisasi melalui pendekatan konsep kepemimpinan secara konvensional, terdapat tiga macam pendekatan terhadap telaah kepemimpinan yaitu antara lain pendekatan sifat-sifat, perilaku,dan situsional.
Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan guna perbaikan makalah berikutnya.
Daftar Pustaka
Angel Maudul, Riane J. Pio, dan Roy F. Runtuwene, “Pengaruh Kepemimpinan Etis dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967”, Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 06 No. 3, 2018, 2.
Hafulyon, ‘‘Keragaman Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi’’. (Januari-Juni, 2014) Jurnal al-Fikrah, Vol. 2, No. 1, 5-6.
Rimon Domiyandra dan Hariv Amali Rivai, “Pengaruh Kepemimpinan Etis(Ethical Leadership),Budaya Organisasi, Dan Penghargaan(Rewards) Terhadap Keterikatan Kerja(Work Engagement) Account Representative (Ar) Pada Kpp Pratama Di Lingkungan Kanwil Djp ‘X’”, Studi MM FE, Universitas Andalas, 105-106.
No comments:
Post a Comment